KAJIAN SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PIERCE: DALAM KARYA SENI GRAFFITI OLEH TUTU
ANALISIS SEMIOTIKA PADA GRAFFITI
KARYA TUTU
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Graffiti berasal dari kata Italia
“grafitto” yang berarti guratan atau goresan, yang memiliki atau memberikan
fungsi pada pemanfaatan aksi corat-coret (Sani, 2015: 2). Graffiti adalah
seni rupa yang
dibuat di atas
dinding untuk menuliskan kalimat tertentu dengan menggunakan komposisi
warna, garis, bentuk dan volume (Yuniar, 2017:
3). Graffiti merupakan
sebuah symbol berupa nama atau
identitas dari artist/writer tersebut.
Kata graffiti berasal
dari bahasa latin
yaitu graphium yang artinya tulisan (Budyastomo, 2018:
146-156). Menurut Kenneth
Burke memandang dari
teori Dramatisme, komunikasi merupakan
cara berproses untuk
menuangkan gagasan serta pengalaman(Widagdo, 2016:
24-34). Komunikasi dalam
sebuah karya seni berupa penanda nama kota atau gang
tertentu sebagai ciri khas dari kota itu sendiri.
Mural berasal dari
bahasa Latin yaitu murus yang artinya
dinding (Asharhani, 2012:
56). Mural adalah
gambar dengan ukuran
besar yang dilukis
pada dinding, langit-langit ruang,
atau tempat permanen(Fachmi Ramadani,
Hairunnisa, 2018). Menurut Susanto,
Mural didenifisikan sebagai
lukisan besar yang
dibuat untuk mendukung ruang
arsitektur (Susanto, 2002: 23). Mural
merupakan seni yang
diekspresikan pada dinding
yang bertujuan untuk mengaktualisasikan antara
perilaku dan lingkungan
sekitar (Candra, 2013: 234). Dengan demikian,
yang dimaksud dengan
graffiti dan mural
dilihat dari perbedaannya adalah
dari teknik penggarapannya. Sebab,
ada sebuah titik
dalam pembuatan graffiti yang
membuat seorang artist graffiti merasa
puas untuk mengungkap kan dan mengekspresikan
emosi dari dalam dirinya.
Tutu atau Tuts, seorang graffiti artist asal Jakarta yang
sudah malang-melintang di kancah street art dan graffiti lokal hingga
internasional. Mulai berkarya di jalan awal tahun 2000, ia merupakan salah satu
pionir pegiat graffiti di Indonesia. Karya Tutu memiliki style khas dengan
warna dan elemen-elemen yang mendetail. Gaya yang ia bawa saat ini adalah buah
dari eksperimen dan konsistensinya dalam berkarya. Style tersebut ia
terjemahkan pada bentuk huruf maupun karakter.
Nama TUTU atau TUTS, pertama kali berkarya di jalan sekitar
tahun 2000. Pada awalnya TUTU gambar di jalan memakai teknik stencil, lalu
berpindah membuat karakter. Pada tahun 2010 TUTU mulai mencoba lettering
melukis style huruf. Dari elemen-elemen yang TUTU buat, TUTU mendapatkan style
yang ada sekarang. Dari style itu TUTU juga menterjemahkannya ke huruf ataupun
karakter. Dan sekarang TUTU sedang mencoba masuk ke seni kontemporer yang lebih
abstrak.
2. PEMBATASAN DAN
RUMUSAN MASALAH
2.1 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti
membatasi masalah ini pada karya seni berupa seni graffiti yang dibuat oleh
TUTU. Fokus penelitian yang dilakukan peneliti adalah menganilisis perspektif
semiotika Charles Sanders Pierce dari karya Graffiti atau mural dari TUTU
terutama pada karya yang berjudul “Knowledge is the king”.
2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, rumusan masalah dalam
penelitian ini, adalah bagaimana makna pesan dari Mural yang di buat oleh TUTU
berdasarkan perspektif semiotika Charles Sanders Pierce?
Bagaimana ikon, indeks, dan simbol diaplikasikan dalam
lukisan potret diri dan topeng-topeng kehidupan karya Affandi tersebut?
3. TUJUAN
PENELITIAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah Mengetahui
dan menjelaskan makna pesan non verbal dari Graffiti karya TUTU berdasarkan
perspektif semiotika Charles Sanders Pierce.
4.
MANFAAT PENELITIAN
4.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan bisa menambah dan
memperdalam pegetahuan serta pemahaman penikmat karya seni terhadap karya seni
yang berupa coretan didinding sebagai wujud kreativitas dalam berkomunikasi non
verbal yang diciptakan graffitiwriters sehinggan dapat menciptakan sebuah
kesan.
4.2 Manfaat Praktis
Peneliti
berharap penelitian yang dibuat ini dapat memberi pemahaman kepada masyarakat
umum secara luas, terutama kalangan seniman dan akademisi agar lebih dapat
memahami akan berbagai aspek komunikasi yang seringkali tidak kita sadari
seperti karya seni lukis ini.
Komentar
Posting Komentar