Sreetart Graffiti
Pengalaman pribadi dan alasan meneliti graffiti
Berawal dari masa sekolah, saat itu saya berada dibangku
sekolah kelas 10 di salah satu STM di Jakarta Pusat, yaitu SMKN 34 Jakarta atau
yang lebih dikenal dengan STM 6 KR. Jarak yang jauh dari pusat kota kerumah
saya yang di Bekasi membuat saya banyak memperhatikan sudut-sudut jalanan. Ketika
naik angkutan umum saya selalu memperhatikan tembok-tembok pinggir jalan,
rolling door ruko, pagar rumah, tiang listrik, bahkan pembatas jalan selalu
dipenuhi oleh coretan-coretan yang misterius dan artisty. Ada beberapa coretan
yang konsisten bentuk dan style nya di banyak tempat membuat saya semakin
penasaran dengan coretan itu. Karena menurut saya coretan anak STM tidak seunik
dan sebagus ini.
Saya mencari tahu di media social saat itu yaitu Instagram,
saya kesulitan mencari tahu karena mreka adalah orang-orang yang anonymous. Tetapi
saya dapat menemukan akun graffiti tersebut dan saya mengikutinya. Akhirnya saya
lebih banyak tahu algoritma streetart graffiti
Saya mulai membeli pilok dan mencoba di tembok rumah,
ternyata gambar di tembok dengan pilok tidak semudah yang dibayangkan. Tangan
harus kaku dan jaraknya harus pas, mata harus jeli, penggunaan caps yang sesuai
dengan kebutuhanya dan harus mempunyai pandangan skala yang lebih besar, karena
itu adalah kanvas tembok bukan kanvas kain.
Dari cerita singkat itu membuat saya lebih respect terhadap
penggiat streetart khususnya graffiti dan membuat saya menjadi graffitiwriters
dan sekarang dengan ilmu yang saya dapat didunia kampus yang menjadi bekal
untuk membuat saya lebih tertarik meneliti dunia graffiti.
Komentar
Posting Komentar